Kisah Sahabiyah Syifa binti Abdullah Al-Adawiah Al-Qurasyiah, Pengajar Tulis & Baca

Assalamu'alaikum.....

Kali ini ketemu dengan teman-teman lewat agenda nge-blog bareng Komunitas Blogger Bengkel Diri dengan tema "Sirah Sahabiyah".

Saya mengangkat kisah Syifa binti Abdullah Al-Adawiah Al-Qurasyiah karena beliau adalah sahabat wanita terkemuka, dan pada jaman Jahiliah sudah pandai tulis-baca padahal saat itu hanya segelintir wanita yang diperbolehkan menulis dan membaca. Setelah masuk Islam, beliau mengajari Hafshah istri Rasulullah menulis dan membaca. Hafshah memberikan karya besar bagi Islam dengan terkumpulnya Al-Qur’an di tangannya setelah mengalami penghapusan karena Hafshah merupakan satu-satunya istri Rasulullah yang pandai menulis dan membaca. Dan Rasulullah memberikan kepada Syifa binti Abdullah Al-Adawiah Al-Qurasyiah sebuah rumah di Madinah.

Menurut Ahmad bin Soleh Al-Misri, nama sebenarnya dari Syifa binti Abdullah Al-Adawiah Al-Qurasyiah adalah Laila, tetapi lebih dikenal sebagai Asy-Syifa’. Beliau memiliki nama julukan, yaitu Ummu Sulaiman. Suami beliau bernama Abu Hathmah bin Ghanim Al-Qurasyi Al-Adawi.

Syifa binti Abdullah Al-Adawiah Al-Qurasyiah merupakan tokoh ilmuwan wanita yang mendapat kedudukan tersendiri di sisi Rasulullah dan para sahabat. Ketika Umar bin Khattab menjadi khilafah, beliau memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjadi orang yang bertugas mengawasi masalah pasar di Madinah. Syifa binti Abdullah Al-Adawiah Al-Qurasyiah juga turut serta menyebarkan Islam dan memberikan nasihat kepada umat. Umar bin Khathtab sangat mendahulukan pendapatnya. Begitu pula sebaliknya, Syifa binti Abdullah Al-Adawiah Al-Qurasyiah juga menghormati Umar karena memandangnya sebagai suri tauladan yang baik, bertakwa, dan adil.

Syifa binti Abdullah Al-Adawiah Al-Qurasyiah wafat pada kekhalifahan Umar bin Khathtab sekitar tahun 20 H. Beliau tak hanya meneruskan pekerjaan mulianya sebagai pendidik dengan memberikan pendidikan kepada wanita-wanita Islam setelah masuk Islam dengan tujuan untuk menggapai pahala dan ridha Allah SWT, tetapi juga lentera bagi muslimah yang mendambakan diri sebagai muslimah yang pandai, cerdas, dan berwibawa. 

Dari kisah beliau dapat kita ambil pelajaran bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang bisa ditularkan atau diajarkan kepada orang lain. Apalagi jika tujuannya adalah untuk menggapai ridho Allah SWT. Ilmu yang dibagikan adalah amal yang tidak akan pernah putus, apalagi jika disebarluaskan untuk kebermanfaatan umat. 

Dan di era sekarang ini, sangat penting bagi kita muslimah menimba ilmu, dengan banyak membaca sebagai acuan kita dalam mangambil keputusan dan bertindak agar apapun yang kita lakukan juga berdasarkan ilmu. Dan ilmu yang terbaik sebagai acuan kita dalam segala segi kehidupan ini adalah Al-Qur'an dan Hadist Rasulullah SAW.

Tak lupa, ikat ilmu dengan menulis. Semoga ke depannya kitapun bisa meninggalkan jejak dengan tulisan-tulisan kita yang dengan izin Allah semoga bisa memberikan inspirasi juga kepada generasi penerus kita. Dan harapannya, tulisan kitapun bisa bermanfaat dan menjadi amal bagi kita yang tak pernah putus. Insyaa Allah.

Semoga bermanfaat.

Wassalamu 'alaikum...

Sumber :

https://www.muslimahnews.com/2017/10/23/biografi-20-shahabiyah-rasulullah-saw-yang-asing-di-telinga-kita/

https://salam.ui.ac.id/kisah-asy-syifa-binti-abdullah-bin-abdi-syams-al-qurasyiah-al-adawiyah-pendidik-yang-kuat/

https://id.wikipedia.org/wiki/Hafshah_binti_Umar