AWAS!! Buang Makanan Bikin Mamak Baper


Sebelumnya aku mau tanya nih moms, pasti nggak cuma aku saja ya yang sedih dan eman-eman kalau ada makanan sisa trus kebuang kan?
Selain karena makanan itu belinya pakai uang (meskipun pakai uang suami kan ya?), juga jadi sebel aja karena sudah capek masak ehh ujung-ujungnya cuma nggak kemakan. Dibuang mubadzir, tapi kalau dihabisin sendiri suka overload isi perutnya. Alhasil hanya berakhir dibuang.

Dari sebelum jadi mamak-mamak alias istri, aku paling sebel buang-buang makanan. Mungkin dulu sekali pernah buang-buang makanan. Saat masih jadi anak kuliahan yang cuma ngandelin makan dari uang orang tua. Kalau jajan suka nggak dihabisin makanannya alasannya kekenyangan. Padahal kalau sudah tahu porsinya besar kan harusnya bisa minta separo porsi saja. Atau bisa juga dibungkus, tapi dulu sayangnya nggak pernah bawa kotak makan dan gengsi buat minta dibungkusin.
Tapi setelah ngerasain cari uang sendiri dan hidup sendiri, ngerasain rasanya bertahan hidup dengan gaji yang cukup pas banget buat bayar uang kos, makan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan hidup bulanan, jadi mikir, akan sangat sayang sekali buang-buang makanan padahal untuk membeli sesuatu yang diinginkan harus nabung dulu dan nahan diri banget buat makan makanan yang mungkin sering kali menggoyang lidah tiap kali aku santap. Apalagi promo-promo G.....Food yang bisa di-order and delivery dan menggiyurkan sering bikin lapar mata, harus disingkirkan dan milih beli angkringan ☺ hanya demi agar bisa nabung untuk membeli sesuatu yang diinginkan.

Dan sikap eman-eman buang makanan itu kebawa sampai sekarang moms, setelah nikah suka nangis kalau sudah capek-capek masak, suami pengen jajan (mungkin lagi kepengen banget makan sesuatu gitu). Pengen nangis karena itu tadi, selain karena capek, eman-eman banget buang makanan. Alhasil, harus muter otak supaya makanan itu tak terbuang begitu saja. Padahal harusnya seneng yaa, diajakin jajan makanan. Aku sih seneng aja moms, tapi maunya kalau lagi kepengen jajan mbok ya bilang dari awal supaya aku nggak perlu masak. Aku mikirnya waktunya bisa buat yang lain gitu moms, meskipun pernah dinasehati orang tua "mau dimakan atau enggak, yang penting masak, jadi ada makanan di rumah kalau kepengen makan."  Yahh, aku sih ngikutin aja moms, tapi sekarang aku lebih selow karena sudah aku sampaikan ke suami rules kapan aku masak dan kapan aku nggak masak. Dan suami sudah setuju. Karena ini berkaitan dengan perasaan yaa moms, nggak mau hanya karena masalah makanan yang nggak kemakan jadi bikin suasana hati nggak enak. Kalau sudah saling sepakat kan sudah saling tahu, ohh sekarang jadwal masak, jatahnya makan masakan istri, kalau pas jadwal nggak masak yaa jajan ☺ Jadi ada waktunya kapan harus masak dan kapan harus jajan (karena lagi pandemi jadi take away ya moms). Akunya juga enak, bisa alokasikan waktu ke hal yang lain. Ikut kursus atau kuliah online misalnya, atau hanya sekedar merajut dan baca buku atau artikel-artikel yang bermanfaat ☺

Tapi moms, rasa bersalah ketika buang makanan sisa nggak cuma masakan saja lhoo yaa? Makanan camilan juga, bahkan makanan di piring juga kan moms? Ini semua berkaitan dengan keberkahan makanan yang kita makan. Kadang itu yaa, nyetok camilan, belum habis camilan yang ini sudah beli camilan yang itu, nanti camilan ini sudah kelamaan, nggak mau dimakan lagi karena sudah lama, akhirnya dibuang saja, hikshikshiks....
Makanan di piring juga begitu, sudah tahu porsinya sedikit saja cukup, tapi pas tahu lauknya enak, ngambil nasinya dibanyakin, walhasil kekenyangan dan cuma dibuang (hwaaaa.....nangis mamak yang kebagian buangnya).
Dalam Shahih Muslim dari Anas Radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila makan suatu makanan beliau menjilat jari-jarinya yang tiga, beliau bersabda: “Apabila makanan salah seorang dari kalian jatuh, maka bersihkanlah kotoran darinya, lalu makanlah dan janganlah membiarkannya untuk dimakan oleh syaitan!” 
Dan Beliau memerintahkan kami untuk membersihkan piring (dengan menghabiskan sisa-sisa makanan yang ada), Beliau bersabda: “Karena kalian tidak mengetahui di bagian makanan kalian yang manakah keberkahan itu berada.” 
Juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila seseorang diantara kalian makan maka jilatlah jari-jarinya karena ia tidak mengetahui di bagian jari yang manakah keberkahan itu berada.” 
Dan dalam riwayat lain dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu: “Dan janganlah ia membersihkan tangannya dengan lap, hingga ia menjilat jari-jemarinya.”

Referensi: https://almanhaj.or.id/3311-keberkahan-bersama-adab-adab-ketika-makan.html
Bahkan dalam Islam makanan yang jatuhpun harus dibersihkan dari kotoran dan dimakan moms, jadi jangan sampai jatuh deh moms makanannya, agar terjaga tetap bersih. Kalau aku makanan yang sudah jatuh masih tetep aku buang, terutama kalau lantainya kotor, nggak tega makannya, astaghfirulloh.... Semoga selalu tetep jaga jangan pernah jatuh makanannya dan tetep jaga area tempat makan harus selalu bersih.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk menakar makanan dan beliau berjanji, dengannya akan didapatkan keberkahan padanya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terdapat suatu riwayat dalam Shahih al-Bukhari dari al-Miqdam bin Ma’diyakrib Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda: “Takarlah makanan kalian, maka kalian akan diberkahi.” Yang lainnya menambahkan pada akhir hadits: “(padanya).” 
Menakar hukumnya adalah disunnahkan pada apa yang dikeluarkan seseorang bagi keluarganya. Makna hadits tersebut adalah keluarkanlah makanan tersebut dengan takaran yang diketahui yang akan habis pada waktu yang telah ditentukan. Dan padanya terdapat keberkahan yang Allah berikan pada mud (ukuran dari jenis takaran-pent) masyarakat Madinah, karena do’a Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 
Rahasia dalam takaran tersebut adalah karena dengannya ia dapat mengetahui seberapa banyak yang ia butuhkan dan yang harus ia siapkan. Adapun hadits ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma: “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat dan tidak ada sama sekali dalam rakku sesuatu yang dapat dimakan oleh seorang manusia, kecuali setengah gandum yang berada di rakku, maka saya memakannya hingga lama mencukupiku, aku pun menakarnya, maka gandum itu pun habis.”

Referensi: https://almanhaj.or.id/3311-keberkahan-bersama-adab-adab-ketika-makan.html
Jadi rahasianya adalah menakar makanan agar tidak kelebihan. Kalau aku mending kurang, nanti masak lagi atau jajan ☺ Itu sudah aman sih moms, karena kalau jajan biasanya pasti habis (*tepok jidat). 
Ini juga harus diaplikasikan pada camilan dan juga mengambil makanan di piring. Lebih baik beli lagi camilan ketika habis atau nambah makanan di piring daripada harus membuang camilan atau makanan di piring.

Lalu bagaimana kalau sudah ditakar tapi masih tetap sisa? 
Daripada baper..., mending yuk kita seneng-seneng moms. Kalau aku, biasanya mencoba dibikin makanan yang aku pengen makan. Dimodifikasi aja masakan yang sudah ada, tinggal tambahin beberapa bahan dan bumbu. Masak sendiri, trus dimakan sendiri deh. Dinikmati sendiri dengan senikmat-nikmatnya. Karena namanya juga orang serumah belum tentu seleranya sama kan? Nah, ini waktunya bikin masakan semau kita, sesuai selera kita dan kita nikmati sendiri. Hihihi.... Makanan gak mubadzir, perut kenyang, lidah juga termanjakan.... Iya kan moms?

Contohnya kemarin aku masak resep dari Elaine Hanafi
Tapi aku modifikasi. Resep ala aku kemarin :
Bahan : 
  • Tahu putih kotak kecil 6 biji
  • Bakso 5 biji
  • Brocoli 1 buah
  • Sawi putih 1/2 bonggol
Bumbu : 
  • Bawang putih 2 biji
  • Bawang merah 3 biji
  • Cabai hijau besar 5 biji
  • Kecap secukupnya
  • Garam & Kaldu ayam bubuk secukupnya
Cara membuatnya sama seperti di video ya, tinggal cemplung dan tanpa minyak, tunggu hingga mendidih. Sayurannya ditambahkan terakhir.

Dan sore harinya tetiba suami pengen mie ayam. Sudah pasti kan malam nggak mungkin makan malam lagi. Akhirnya karena sudah beberapa hari kepengen seblak mie, aku search resep seblak mie sederhana dan ketemu resep dari Mama Mikha
Karena sisa sayur tahu masih banyak, bahan-bahan dan bumbu yang aku pakai hanya ditambah :
  • mie kering (bukan mie instan) 1/2 keping
  • bawang merah 2 biji
  • bawang putih 1 biji
  • cabai rawit 4 biji
  • garam secukupnya
Cara membuatnya :
  1. Rebus mie kering hingga setengah matang, tiriskan.
  2. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai rawit, beri garam.
  3. Tumis bumbu halus tanpa minyak, jika sudah mulai harum masukkan sisa sayur tahu, aduk-aduk sampai rata.
  4. Tambahkan air sesuai selera, tes rasa.
  5. Masukkan mie yang telah direbus, masak hingga matang.

dkagustin
Ini hasilnya... seblak mie ala-ala ;)

Soo, yummy moms ;D
Jangan lupa berdoa dulu sebelum makan. Jangan lupa baca "Bismillah"
Telah disebutkan dalam hadits terdahulu:  “Berkumpullah kalian ketika makan dan sebutlah Nama Allah padanya, maka makanan kalian akan diberkahi.” 
Oleh sebab itu, meninggalkan tasmiyyah (menyebut Nama Allah) ketika makan akan menghalangi hadirnya keberkahan padanya. Sehingga syaitan -semoga Allah melindungi kita darinya- ikut makan, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 
“Sesungguhnya syaitan mendapatkan bagian makanan yang tidak disebutkan nama Allah padanya.” 
Imam an-Nawawi berkata: “Arti dari mendapatkan yaitu dapat menikmati makanan tersebut maksudnya bahwa syaitan itu mendapatkan bagian makanan jika seseorang memulainya dengan tanpa dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, adapun bila belum ada seseorang yang memulai makan, maka (syaitan) tidak akan dapat memakannya, jika sekelompok orang makan bersama-sama dan sebagian mereka menyebut Nama Allah sedangkan sebagian lainnya tidak, maka syaitan pun tidak akan dapat memakannya.” 
Dan di antara yang disebutkan oleh an-Nawawi tentang adab-adab tasmiyyah ini dan hukum-hukumnya, yaitu perkataannya: 
“Para ulama sepakat bahwa tasmiyyah saat makan di awalnya adalah mustahab, maka apabila ia meninggalkannya saat di awal makan sengaja ataupun tidak sengaja, terpaksa atau tidak mampu karena sebab tertentu, kemudian ia dapat melakukannya pada pertengahan makannya, maka disukai untuk bertasmiyyah dan mengucapkan: 
“بِسْمِ اللهِ، أَوَّلُهُ وَآخِرُهُ.” 
“Dengan menyebut Nama Allah di awal dan akhir.” 
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits. Dan mustahab pula mengeraskan tasmiyyah agar ada padanya sebuah peringatan bagi yang lain atasnya dan ia mengikutinya.

Referensi: https://almanhaj.or.id/3311-keberkahan-bersama-adab-adab-ketika-makan.html
Semoga, kita mendapatkan berkah dari apa-apa yang kita makan dan syaitan tidak ikut makan makanan kita. Aamiin.

Comments

  1. Aku baru tau cara bikin seblak begini mudah ya, terima kasih sharingnya mb

    ReplyDelete
  2. Seblak kesukaanku..coba ah..makssih sharing nya mbaaaa 😂

    ReplyDelete
  3. Emak emak jadi korban menghabiskan makanan sisa di rumah. 😅

    ReplyDelete
  4. Betul, pinter2 bagi makanan sama suami, biar melebarnya barengan. MasyaAllah.

    ReplyDelete
  5. Akh pun sama mba, sedih klo harus buang makanan ya, klo diabisin sndiri jga ga kuat makannya, emg hrus ditakar biar ga sisa

    ReplyDelete
  6. Lebih baik nambah isi piring daripada dibuang😊
    Pen praktik masakannya hehe

    ReplyDelete
  7. MasyaAllah resep2nya keren mbak.. iya ya kadang sedih kalau makanan gak habis, udah capek2 masak eh gak habis. Berarti harus enak ini mah. Hehe

    ReplyDelete
  8. Kreatif Moms 😍 duh jadi ngiler masakannya

    ReplyDelete
  9. uwuuu jadi ngiler liat seblaknya 😍 terimakasih sudah sharing mbak

    ReplyDelete
  10. Aku termasuk sering kekenyangan mba, jaman kuliah dulu tiap minta setengah porsi dikira diet padahal karena gak bisa makan banyak.

    ReplyDelete
  11. Terimakasih atas sharingnya mba :) sangat bermanfaat dan ada resep buat makanann juga..

    ReplyDelete
  12. Jadi inget sering buang makanan pas kecil, sama skrg kadang kalau dibungkusinnya kebanyakan walaupun udah minta 1/2 porsi 😥
    Thanks for sharing ya mbaa

    ReplyDelete
  13. MasyaAllah.. samaan mba kalo ada makanan belum abis, bisa "didesain ulang" 😂

    ReplyDelete
  14. Masya Allah ... aku jadi terinspirasi nih Mba :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tetap Cantik & Bugar di Bulan Puasa Ramadhan

Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19