Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19


Selamat Idul Fitri 1441 H
Mohon maaf lahir & bathin atas semua salah & khilaf.

Kali ini nge-blog bareng Komunitas Blogger Bengkel Diri temanya "Silaturahmi di tengah covid-19". Jadi aku akan share pengalaman lebaran keluarga kami tahun ini yang MaasyaaAllah....rasanya nano-nano. Ramadhan & Lebaran pertama bareng suami, qodarulloh di tengah pandemi covid-19.

Lebaran tahun ini sangat berbeda, sama seperti Ramadhan kemarin, rasanya sepi. Jalan di depan rumah yang biasanya ketika lebaran sampai tak bisa nyebrang karena ramainya lalu-lalang kendaraan, kemarin begitu lengang. Bahkan rumahpun sepi (pengen nangis). Biasanya ramai semua saudara pulang kampung, lebaran ini adik & ipar, keponakan, juga sepupu tak bisa pulang. Sholat ied yang biasanya dilaksanakan di lapangan, bertemu teman masa SD, bertemu sahabat masa kecil, tahun ini dilaksanakan terbatas orang-orang terdekat saja.

Namun, meski tak semua bisa berkumpul seperti biasanya, masih ada video call, meski tak begitu fokus, tetap esensinya dapat. Esensi untuk bisa tetap silaturahmi meski tak bertatap ataupun bertemu secara langsung. Semakin kangen, dan justru jauhnya jarak semoga semakin mendekatkan dalam doa.

Alhamdulillaah kemarin masih bisa menemani bapak, karena kalau tidak, bapak lebaran di rumah sendiri. Ngebayangin saja rasanya pengen nangis. Alhamdulillaah suami setuju malam takbiran di rumah bapak. Di daerah rumah kami zona hijau, meski sudah berbeda propinsi tapi kecamatan kami terletak di perbatasan. Jadi alhamdulillaah kami bisa pulang ke rumah bapak. Meskipun begitu, kami berusaha memenuhi aturan dengan tetap memakai masker, cuci tangan dan semprot barang-barang dengan desinfektan sebelum masuk rumah, juga langsung mandi keramas dan ganti baju. Bajunya-pun saat itu langsung direndam detergen dan langsung dicuci. Baru setelah badan bersih kami tenang beraktivitas di dalam rumah.

Alhamdulillaah juga masih bisa berkumpul dengan saudara-saudara dari almarhumah ibu. Sedangkan keluarga suami, hanya bisa berkumpul dengan kakak yang tinggal bertetanggaan. Dengan kakak-kakak yang lain via whatsapp. Begitu pula dengan keluarga besar, dan juga sahabat, kami sempatkan silaturahmi virtual. Alhamdulillaah... akses internetnya lancar, tak seperti lebaran-lebaran sebelumnya yang jaringan telekomunikasinya sering macet.

Reuni? Jelas tinggal rencana ;D
Karena mudik saja tak boleh. Bahkan acara syawalan trah dari keluarga orang tua bapak dibatalkan dan diundur insyaaAllah tahun depan. Semoga tahun depan kita masih diberi kesempatan bertemu Ramadhan dan ber-Lebaran lagi dalam keadaan yang jauh lebih baik. Aamiin yaa mujiibassa'iliin.

Ada beberapa hal yang dilewatkan pada lebaran tahun ini, diantaranya tak ribut baju lebaran aka baju yang biasanya baru saat lebaran, tak ada ribet pesen kue nastar karena sudah memprediksi tak ada tamu/keluarga yang datang, huhuhuuu. Dan memang benar tak ada ;p
Juga...tak ada jalan-jalan ke pantai. Heheheee.... Padahal lebaran-lebaran sebelumnya, libur satu minggu sudah full jadwal silaturahmi dan jalan-jalan. Sedangkan tahun ini, libur sih, tapi cukup di rumah saja ;(

Yang penting, keluarga tetap bisa berkumpul, tetap bisa saling sapa. Dan yang paling penting, bisa memetik hikmah dari adanya pandemi ini. Karena ternyata, moment itu sangat berharga. Semoga jika kelak kita dipertemukan dengan Ramadhan lagi, bisa beribadah lebih baik dari Ramadhan di tahun ini. Juga saat ini, ketika Ramadhan telah berlalu, semoga moment-moment berharga saat Ramadhan, ketika ibadah semangat karena dilipat gandakannya amal, tak surut begitu saja karena Ramadhan-nya sudah berlalu. Karena rasa yang didapat itu harus tetap dipupuk agar tetap semangat ibadahnya, supaya moment-nya setiap hari terasa seperti ketika Ramadhan. Semangatnya sama seperti ketika Ramadhan. Kata-kata ini ditujukan pertama kali untuk yang menulis. Mohon doanya teman-teman.

Semoga silaturahmi kita, teman-teman Blogger Bengkel Diri juga selalu terjalin ya. Demikian share pengalaman lebaran kami di situasi pandemi covid-19 ini, mohon dimaafkan jikalau ada hal yang tidak berkenan.


Comments

  1. Gpp lebaran terasa beda asal keluarga tetap dalam keadaan sehat ya mba..masyaallah :"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa mbak.... Alhamdulillaah... Semoga kita selalu dijaga agar tetap sehat.

      Delete
  2. Alhamdulillah, masih bisa bersama ortu ya Mba..mon Maap lahir bathin juga ya mb, Taqaballah minna waminkum

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillaah...
      Maaf lahir & batin mbak Yunita

      Delete
  3. Alhamdulillah lebarannya nyaman di zona nyaman. Semoga pandemi segera berakhir, Aamiin...

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah Bapak gak sendirian ya Mba, masyaAllah walau terbatas tetep bisa nemenin Bapak.

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah...selalu ada hikmah dr setiap kejadian
    Semoga sehat2 selalu mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin.... Semoga mbak Yanti & keluarga juga selalu dalam keadaan sehat.

      Delete
  6. Aamiin, semoga silaturahmi kita semua terus terjaga ya Mba

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah masih bisa ngumpul mba. Meski tidak ramai 😊

    ReplyDelete
  8. alhamdulillah masih bisa menikmati moment lebaran dengan keluarga 💛 mohon maaf lahir & batin juga, mbak 🤗

    ReplyDelete
  9. Tapi alhamdulillah ya mba Kita Masi bisa silahturahmi virtual.. Hal kebayang kalau ini terjadi pas blm Ada internet

    ReplyDelete
  10. Alhamdulilah, tak hentinya kita ucapkan. Selalu ada hikmah di setiap ujian. Semoga kita tetap sabar. Aamiin. Semangat! Peluk virtual 🤗

    ReplyDelete
  11. Semoga tetap bisa sabar hingga bisa bertemu dengan ramadhan dan lebaran tahun depan dalam kondisi yg lebih baik ya mba..

    ReplyDelete
  12. Mohon maaf lahir batin juga ya Mba.. Semoga di lain waktu kita masih diberi kesempatan silaturahmi secara langsung bersama keluarga.. 😊

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah bisa berkumpul dengan orangtua ya meski beda provinsi ❤️

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tetap Cantik & Bugar di Bulan Puasa Ramadhan

AWAS!! Buang Makanan Bikin Mamak Baper