Membuat Jurnal Ramadhan

Ramadhan di tengah wabah corona yang membuat kita harus social distancing dengan shalat tarawih di rumah, sempat membuat khawatir akan semangat dalam menjalankan hari-hari selama Ramadhan. Yang biasanya setiap sore ngabuburit meski hanya sekedar belanja lauk untuk buka puasa, atau buka puasa bersama sahabat/keluarga dengan makan di luar, sekarang harus ditahan, buka puasa di rumah saja. Biasanya dari setelah ‘asar mendatangi kajian jelang buka puasa di masjid, lalu buka puasa bersama jamaah dan sahabat-sahabat, berlanjut shalat isya dan tarawih bersama jamaah, serta tadarus bersama, kini semua dilakukan di rumah.

Awal puasa hari-hari terasa sangat berbeda, seperti bukan Ramadhan, seperti puasa sunnah di hari-hari biasa, karena tak ada rutinitas tarawih berjamaah di masjid di malam hari sebelumnya yang menjadi pertanda besok akan puasa Ramadhan. 

Perasaan kurang greget ini, kalau dipelihara bisa-bisa Ramadhan kita tahun ini benar-benar tidak meninggalkan kesan yang mendalam dan hanya akan berlalu begitu saja. Apalagi ditambah banyak karyawan yang Work From Home, akan semakin bosan menjalani hari-hari Ramadhan. Terutama saya, yang sementara ini Work at Home karena off dari bekerja sembari menunggu proses mutasi dari kantor lama ke kantor baru. Hari-hari terasa hanya melakukan sedikit ini dan itu tapi tak banyak yang terselesaikan dan hari-hari terasa cepat berlalu tanpa melakukan hal yang produktif karena terlanjur jadi kaum rebahan kalau istilah anak sekarang. Lebih banyak santuy karena tak ada target kerjaan rumah harus selesai kapan, kan masih ada nanti, gak kerja ini ☹️ 

Lalu setelah itu kebablasan males dan udah gak ngapa-ngapain lagi ☹️

Kalau santuy terus, bisa-bisa ketika mulai masuk kerja, jadwal harian berantakan dan bisa kaget karena tidak disiplin waktu lagi. Maka kubuka kembali Life Mapping, kulihat target capaianku tahun ini, terutama di bagian Spiritual. Akhirnya kubuatlah Ramadhan 1441 H planning di bulan Ramadhan kali ini. Setelah membuat planning, maka akan ada to do list yang perlu dicoret atau dicentang tanda tercapainya target-target tertentu pada Ramadhan kali ini. Akhirnya, terpikirlah sebuah Jurnal Ramadhan, aktivitas apa saja yang harus kita lakukan pada hari-hari Ramadhan kali ini. Dengan begitu, hari-hari kita tetap terencana dan tidak akan ada lagi waktu terbuang percuma. Bahkan, waktu istirahat untuk tidur siangpun terjadwal, sehingga tidak mengganggu aktivitas ibadah maupun aktivitas harian kita yang lain.

Ketika membutuhkan jurnal Ramadhan, cek HP ternyata ada yang mengirimkan jurnal Ramadhan. MaasyaaAllah ☺ Jadi tinggal pakai saja. Dan senengnya lagi, isi jurnalnya hampir-hampir sama dengan planning Ramadhan yang aku buat. Berikut ini contoh jurnalnya :

Ini dari moonplanner.id ya temans

Banyak kok jurnal-jurnal di internet, teman-teman silakan googling ☺

Oh iya, biar Ramadhannya semakin terasa, aku juga biasanya streaming kajian live via Instagram atau YouTube. Karena kan sekarang sedang social distancing ya, jadi banyak kajian online. Waktunya bisa menyesuaikan kapan saja ketika kita longgar untuk mendengarkan kajian. Bisa sambil WFH kalau pagi, bisa sambil nyetrika, atau sambil beberes rumah, heheheee :)

Nah, dengan adanya target-target harian tersebut insyaaAllah hari-hari Ramadhan kita bisa lebih produktif, karena punya to do list. Kalau bisa, ada reward ketika target harian tercapai, dan ada juga punishment kalau target tidak tercapai. Jadi bisa lebih memaksa. Misalnya ketika seluruh target tercapai boleh minum kopi, heheheee (karena aku kopi addict) atau jika tidak tercapai maka harus memperlama menahan diri dari minum kopi dan bahkan konsumsi  gula ataupun susu, si pelengkap kopi tersebut. Bagi penggemar kopi seperti saya, menahan diri dari minum caffein (termasuk teh) berat sekali lho teman. Hahahaaa…

Semoga seluruh target Ramadhan kita tercapai. Kalaupun tidak semua, semoga semangat Ramadhan kali ini, yang meskipun semua dikerjakan di rumah, justru akan membuat kita melatih kedisiplinan kita agar terbiasa. Karena hari-hari biasapun nanti akan bisa kita jalani seperti ketika Ramadhan kali ini. Sholat wajib jadi lebih di awal waktu ditambah qobliyah atau ba’dliyah-nya, lebih rutin baca Qur’an, sholat sunnah utamanya tidak ketinggalan lagi, juga rutin dzikir pagi-petang dan dengerin kajiannya. Semoga kita terbiasa disiplin waktu, bisa menyeimbangkan antara waktu ibadah dan waktu untuk urusan dunianya mulai dari sekarang.

Tetap semangat Ramadhan di saat harus social distancing, teman-teman. InsyaaAllah ada banyak hikmah di balik musibah ini. Salah satunya adalah lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah. Kalau Ramadhan-Ramadhan sebelumnya sering buka puasa di kantor, atau makan di luar, sekarang buka puasanya bareng keluarga di rumah, karena kalau jajan tetep harus take away. Dan ketika kita masih bisa menikmatinya, ayo kita nikmati kebersamaan ini sebelum nanti kita mulai beraktivitas di luar rumah lagi. Semoga wabah covid-19 ini segera berakhir, dan semoga ibadah Ramadhan kali ini berhasil kita jalani dengan mendapatkan berkah dan ampunan Allah Ta’ala.