Ramadhan, Momen yang Tepat Membentuk Habit yang Positif


Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Taqabbalallahu minna wa minkum. Shiyaamanna wa shiyaamakum. Taqabbal ya Kariim. Mohon maaf lahir & batin atas semua salah dan khilaf dalam berinteraksi secara online. Semoga amal ibadah kita selama Ramadhan kemarin diterima Allah SWT dan kita diberi kesempatan untuk kembali bertemu Ramadhan di tahun depan. Aamiin ya mujiibassa'iliin.

Source : Pinterest

Meski Ramadhan telah berlalu, namun sangat besar harapan diri untuk tetap istiqomah dalam menjalankan ibadah-ibadah wajib di awal waktu maupun ibadah-ibadah sunnah tambahan yang selalu kita usahakan selama Ramadhan kemarin.  Pun tak surut niat ibadah tersebut hanya untuk mendapatkan ridho Allah SWT dan mendapatkan cinta serta sayang Allah SWT serta Rasulullah Muhammad SAW sebagai wujud rasa syukur kita terhadap segala yang telah Allah beri kepada kita. 

Allah SWT berfirman : “Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim : 7).

Begitulah janji Allah pada orang yang bersyukur. Maka hamba mana yang tak ingin menjadi hamba yang pandai bersyukur? Karena kitalah yang membutuhkan amal-amal ibadah kita kepada Allah, sedangkan Allah Sang Maha Berdiri Sendiri (Tidak Membutuhkan Bantuan yang Lain) tidak butuh ibadah kita. Sehingga sudah sewajarnya jika kita tetap menjaga semangat ibadah kita sesemangat ketika Ramadhan demi untuk menjalankan segala perintah Allah dan berusaha menjauhi segala laranganNya.

Ramadhan bagaikan masa dimana kita membentuk habit positif kita. Kita menggembleng diri untuk beribadah dengan sebaik-baiknya. Waktu, kita atur sedemikian rupa mulai dari sebelum subuh hingga malam hari menjelang tidur agar setiap menitnya bermanfaat dan tentu saja bernilai ibadah. Maka tak jarang jika orang-orang memanfaatkan momen Ramadhan sebagai ajang pendisiplinan diri. Hal tersebut, jika dapat kita lakukan secara terus menerus akan membentuk habit yang positif bagi kita. Karena kita memang harus memaksakan diri dulu untuk melakukan sesuatu agar lama kelamaan terbentuk sebuah habit. Maka tak salah jika kita membentuk habit yang positif dalam hal ibadah kita kepada Allah agar diri semakin merasa dekat pada penciptanya.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha : “Amalan yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW adalah yang dikerjakan secara terus-menerus oleh pelakunya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Amalan ini juga sangat dicintai oleh Allah SWT. 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amal yang terus-menerus dikerjakan (kontinyu) walaupun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Maka, semoga kita tetap istiqomah dalam menjalankan rutinitas ibadah kita seperti ketika Ramadhan yang telah lalu. Kita jaga kualitas ibadah kita sebaik ketika kita jalankan saat Ramadhan dan bahkan lebih baik lagi. Kita jaga semangat ibadah kita, kita kejar kecintaan Allah dengan tetap rutin & terus menerus mengerjakan amalan-amalan ibadah yang telah kita usahakan & rutinkan untuk kita kerjakan selama Ramadhan kemarin. Karena entah sampai kapan kita dapat menikmati beribadah kepada Allah SWT.  Selama kita masih diberi kesempatan hidup di dunia ini, dimana tujuannya adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, maka berarti kita masih diberi kesempatan untuk beribadah. Karena itu, mari kita selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada Sang Pemilik diri kita yang telah memberikan banyak kenikmatan kepada kita.

Sekali lagi, selamat lebaran ❤


Comments

  1. Iya mba setuju bgt.. awalny aku mau ngelaksanaain Amalan, krn kebanyakan jadi males.. akhirny skrg sedikit2 tp rutin

    ReplyDelete
  2. Masya Allah bener juga mba.. selama ini hanya melalui ramadhan biasa saja. Hiks. Jadi pelajaran banget

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tetap Cantik & Bugar di Bulan Puasa Ramadhan

Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19

AWAS!! Buang Makanan Bikin Mamak Baper